Tim nasional Indonesia di bawah usia 23 tahun tak mampu mengalahkan
Timor Leste dalam pertandingan babak penyisihan SEA Games Myanmar 2013.
Bermain di Stadion Thuwunna, Yangoon, Myanmar, Sabtu, 14 Desember 2013,
Bayu Gatra cs hanya bisa meraih satu poin setelah ditahan imbang tanpa
gol oleh pasukan Emerson Alcantara.
Indonesia yang tidak diperkuat Andik Vermansyah dan Diego Michiels pada babak pertama sebenarnya tampil dominan. Di menit awal, Timnas terlihat bermain hati-hati dengan umpan-umpan pendek. Peluang pertama Indonesia tercipta pada menit ketiga saat Dendi menerima umpan dari Yandi. Namun sayang tendangan Dendi mampu dihentikan oleh penjaga gawang Timor Leste.
Indonesia terus mencoba membongkar barisan pertahanan Timor. Pada menit ke-27, Timnas U-23 kembali memperoleh peluang emas saat tendangan keras Yandi meluncur menuju gawang lawan. Sayang, tendangan Yandi melebar di atas mistar gawang.
Timor Leste tidak tinggal diam, berkali-kali tim asuhan Emerson Alcantara menyulitkan penjaga gawang Kurnia Meiga. Peluang emas Timor tercipta pada menit ke-44 saat Nilo Fernandes mengirimkan umpan silang.Tapi dengan sigap, bola langsung diambil oleh Meiga sebelum disambar Filipe Bertolodo. Hingga wasit meniup peluit babak pertama berakhir, kedudukan masih tetap imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, Indonesia mulai menemukan ritme permainan. Pada menit 58, Ramdani Lestaluhu nyaris membuat gol. Menerima umpan Bayu Gatra, Ramdani yang berdiri bebas gagal memanfaatkan peluang.
Dominasi Indonesia masih terus berlanjut dan tidak memberikan kesempatan bagi Timor untuk mengembangkan permainan. pada menit 76 lagi-lagi Ramdani mampu menciptakan peluang emas. Membawa bola dari sisi kanan, Ramdani memilih menembak bola langsung ke penjaga gawang Ramos Saozinho. Padahal beberapa pemain terlihat berada dalam posisi bebas. Indonesia pun belum mampu membobol gawang Timor.
Terus menekan, berkali-kali Ramos harus jatuh bangun menerima serangan Indonesia. Tambahan waktu tiga menit yang diberikan wasit tidak mampu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mencetak gol. Wasit pun akhirnya menutup pertandingan dengan skor 0-0 untuk kedua tim.
Melihat hasil ini, mantan pemain nasional, Donny Pattinasarany, menilai peluang Indonesia untuk melaju ke babak semifinal terasa berat. Ia mengatakan Indonesia tidak bisa mengharapkan Myanmar kalah dari Thailand. Pasalnya, kata dia, jika Myanmar kalah dari sisi perolehan poin tuan rumah Myanmar masih lebih unggul dari Indonesia.
Di sisi lain, Donny melihat permainan Timnas U-23 monoton saat membongkar pertahanan Timor Leste. Dengan mengumpulkan empat sampai lima pemain di kotak penaltiy, seharusnya anak asuh Rahmad Darmawan bisa mengoptimal semua lini. “Pemain kesulitan untuk menciptakan ruang karena terlalu lama membawa bola ,” kata dia.
Donny menilai setelah kesulitan menciptakan gol, para pemain Indonesia justru terlihat frustrasi. “Padahal Timor sendiri sepertinya memberi peluang kita untuk terus menyerang,” tuturnya.
Namun, dibalik sulitnya tim Garuda membobol gawang lawan, Donny menuturkan, tim asuhan pelatih Rahmad Darmawan tidak memiliki karakter permainan yang baku. Hal itu berbeda dengan Thailand yang dalam dua laga terakhir tidak terlalu banyak melakukan pergantian pemain. “Sering mengganti pemain menunjukkan kalau tim tidak solid,” ucap Donny.
Dengan hasil ini, Timnas U-23 masih berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan raihan empat poin. Peluang Indonesia untuk lolos ke babak semifinal pun terasa makin menipis. Untuk tetap menjaga asa, Timnas U-23 mau tidak mau harus menang saat bermain di laga terakhir melawan Myanmar pada 16 Desember.
Indonesia yang tidak diperkuat Andik Vermansyah dan Diego Michiels pada babak pertama sebenarnya tampil dominan. Di menit awal, Timnas terlihat bermain hati-hati dengan umpan-umpan pendek. Peluang pertama Indonesia tercipta pada menit ketiga saat Dendi menerima umpan dari Yandi. Namun sayang tendangan Dendi mampu dihentikan oleh penjaga gawang Timor Leste.
Indonesia terus mencoba membongkar barisan pertahanan Timor. Pada menit ke-27, Timnas U-23 kembali memperoleh peluang emas saat tendangan keras Yandi meluncur menuju gawang lawan. Sayang, tendangan Yandi melebar di atas mistar gawang.
Timor Leste tidak tinggal diam, berkali-kali tim asuhan Emerson Alcantara menyulitkan penjaga gawang Kurnia Meiga. Peluang emas Timor tercipta pada menit ke-44 saat Nilo Fernandes mengirimkan umpan silang.Tapi dengan sigap, bola langsung diambil oleh Meiga sebelum disambar Filipe Bertolodo. Hingga wasit meniup peluit babak pertama berakhir, kedudukan masih tetap imbang tanpa gol.
Memasuki babak kedua, Indonesia mulai menemukan ritme permainan. Pada menit 58, Ramdani Lestaluhu nyaris membuat gol. Menerima umpan Bayu Gatra, Ramdani yang berdiri bebas gagal memanfaatkan peluang.
Dominasi Indonesia masih terus berlanjut dan tidak memberikan kesempatan bagi Timor untuk mengembangkan permainan. pada menit 76 lagi-lagi Ramdani mampu menciptakan peluang emas. Membawa bola dari sisi kanan, Ramdani memilih menembak bola langsung ke penjaga gawang Ramos Saozinho. Padahal beberapa pemain terlihat berada dalam posisi bebas. Indonesia pun belum mampu membobol gawang Timor.
Terus menekan, berkali-kali Ramos harus jatuh bangun menerima serangan Indonesia. Tambahan waktu tiga menit yang diberikan wasit tidak mampu dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mencetak gol. Wasit pun akhirnya menutup pertandingan dengan skor 0-0 untuk kedua tim.
Melihat hasil ini, mantan pemain nasional, Donny Pattinasarany, menilai peluang Indonesia untuk melaju ke babak semifinal terasa berat. Ia mengatakan Indonesia tidak bisa mengharapkan Myanmar kalah dari Thailand. Pasalnya, kata dia, jika Myanmar kalah dari sisi perolehan poin tuan rumah Myanmar masih lebih unggul dari Indonesia.
Di sisi lain, Donny melihat permainan Timnas U-23 monoton saat membongkar pertahanan Timor Leste. Dengan mengumpulkan empat sampai lima pemain di kotak penaltiy, seharusnya anak asuh Rahmad Darmawan bisa mengoptimal semua lini. “Pemain kesulitan untuk menciptakan ruang karena terlalu lama membawa bola ,” kata dia.
Donny menilai setelah kesulitan menciptakan gol, para pemain Indonesia justru terlihat frustrasi. “Padahal Timor sendiri sepertinya memberi peluang kita untuk terus menyerang,” tuturnya.
Namun, dibalik sulitnya tim Garuda membobol gawang lawan, Donny menuturkan, tim asuhan pelatih Rahmad Darmawan tidak memiliki karakter permainan yang baku. Hal itu berbeda dengan Thailand yang dalam dua laga terakhir tidak terlalu banyak melakukan pergantian pemain. “Sering mengganti pemain menunjukkan kalau tim tidak solid,” ucap Donny.
Dengan hasil ini, Timnas U-23 masih berada di posisi ketiga klasemen sementara dengan raihan empat poin. Peluang Indonesia untuk lolos ke babak semifinal pun terasa makin menipis. Untuk tetap menjaga asa, Timnas U-23 mau tidak mau harus menang saat bermain di laga terakhir melawan Myanmar pada 16 Desember.
0 komentar:
Posting Komentar