Meski tengah menjadi sorotan dalam perkara pelonco maut, Institut Teknologi Nasional
(ITN) Malang tetap menjalankan kegiatan perkuliahan secara normal. Para
mahasiswa belajar seperti biasa di Kampus I Jalan Bendungan Sigura-gura
Nomor 2, Kota Malang. Sejumlah mahasiswa terlihat duduk di taman sambil
berdiskusi dan membaca buku. Sedangkan yang lainnya sibuk kuliah di
dalam ruang kelas.
"Aktivitas perkuliahan normal, tak ada hambatan," kata juru bicara ITN Malang, Elizabeth Catur Yulia, Jumat, 13 Desember 2013. Bahkan, kelas yang diampu para dosen yang bertanggungjawab atas kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) juga berjalan lancar. Namun, sejumlah jadwal berubah bila dosen yang bersangkutan diminta memberi keterangan kepada penyidik ataupun Rektor ITN.
"Jadwal kuliah bisa diatur sesuai kegiatan dosen," kata dia. Ruang kuliah Jurusan Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota tetap sibuk dengan kegiatan kuliah. Sejumlah pekerja juga terlihat sibuk bekerja menata dan mengecat setiap sudut ruang kelas.
Institut yang sudah berdiri selama 45 tahun ini juga diramaikan oleh kegiatan mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan. Mereka memungut sampah serta menata dan merapikan taman di seluruh kawasan kampus. Mengenakan jaket almamater, mereka tampak giat membersihkan kampus.
Salah seorang mahasiswa Jurusan Planologi, Rama, mengaku saat berita kematian Fikri Dolasmantya Surya ramai di media massa, dia ditelepon keluarganya di Lumajang. Mereka menanyakan kejelasan soal KBD yang diselenggarakan di Gua Cina itu.
"Saya jelaskan, saya tidak ikut kegiatan itu," kata Rama yang tengah menempuh pendidikan di semester tiga. Menurut dia, pemberitaan di media massa terlalu dibesar-besarkan. Menurut Rama, KBD tak memuat unsur kekerasan. KBD hanyalah kegiatan sosial di permukiman warga.
Lokasi kegiatan orientasi mahasiswa baru ini berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan. Namun, ia menolak menjelaskan lebih dalam ihwal alasannya tak mengikuti kegiatan, apalagi menjadi panitia.ins
"Aktivitas perkuliahan normal, tak ada hambatan," kata juru bicara ITN Malang, Elizabeth Catur Yulia, Jumat, 13 Desember 2013. Bahkan, kelas yang diampu para dosen yang bertanggungjawab atas kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) juga berjalan lancar. Namun, sejumlah jadwal berubah bila dosen yang bersangkutan diminta memberi keterangan kepada penyidik ataupun Rektor ITN.
"Jadwal kuliah bisa diatur sesuai kegiatan dosen," kata dia. Ruang kuliah Jurusan Planologi atau Perencanaan Wilayah dan Kota tetap sibuk dengan kegiatan kuliah. Sejumlah pekerja juga terlihat sibuk bekerja menata dan mengecat setiap sudut ruang kelas.
Institut yang sudah berdiri selama 45 tahun ini juga diramaikan oleh kegiatan mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan. Mereka memungut sampah serta menata dan merapikan taman di seluruh kawasan kampus. Mengenakan jaket almamater, mereka tampak giat membersihkan kampus.
Salah seorang mahasiswa Jurusan Planologi, Rama, mengaku saat berita kematian Fikri Dolasmantya Surya ramai di media massa, dia ditelepon keluarganya di Lumajang. Mereka menanyakan kejelasan soal KBD yang diselenggarakan di Gua Cina itu.
"Saya jelaskan, saya tidak ikut kegiatan itu," kata Rama yang tengah menempuh pendidikan di semester tiga. Menurut dia, pemberitaan di media massa terlalu dibesar-besarkan. Menurut Rama, KBD tak memuat unsur kekerasan. KBD hanyalah kegiatan sosial di permukiman warga.
Lokasi kegiatan orientasi mahasiswa baru ini berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan. Namun, ia menolak menjelaskan lebih dalam ihwal alasannya tak mengikuti kegiatan, apalagi menjadi panitia.ins
0 komentar:
Posting Komentar